
Cegah Resiko Diabetes Sejak Dini
Riskesdas 2018 juga menunjukkan 33,5 persen masyarakat Indonesia usia lebih dar 10 tahun tergolong kurang aktivitas fisik, dengan proporsi penyumbang tertinggi adalah DKI Jakarta sebanyak 47,8 persen.
Dream–Diabetesadalahpenyakitkronis yang kasusnya meroket dalam beberapa tahun terakhir. Jutaan orang di dunia didiagnosis terjangkit diabetes akibat gaya hidup tidaksehatdan kurang berolahraga.
Indonesia menduduki peringkat ke-7 penyandang diabetes terbanyak di dunia dengan jumlah 10,7 juta jiwa. Angka ini diperkirakan akan meningkat pada 2045 menjadi 16,6 juta penyandang.
” Diabetes dapat dicegah sejak dini dengan menerapkan polahidup sehatseperti berolahraga, mengurangi porsi makan dengan cara makan sebelumlapar, dan mengurangi konsumsimakananmaupun minuman yang manis, karenasweet is not always sweet,” ujarDokterSpesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Endokrin Metabolik Diabetes di Perkumpulan Endokronologi Indonesia, Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD-KEMD, FACE diJakarta, Selasa kemarin.
Sidartawan menjelaskan dalam halpengobatanpada pasien diabetestipe1 maupun tipe 2, penderita dan anggotakeluargaperlu menyadari betapa pentingnya kepatuhan dalam pengobatan yang harus dijalani seumur hidup. Terutama untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
DKI Jakarta Penyumbang Terbesar Penderita Diabetes
Data terbaru RisetKesehatanDasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan angka prevalensi nasional Diabetes melitus berdasarkan diagnosisdokterpada usia lebih dari 15 tahun adalah 2 persen dan angka prevalensi di Provinsi DKIJakartaadalah 3,4 persen.
Riskesdas 2018 juga menunjukkan 33,5 persen masyarakat Indonesia usia lebih dari 10 tahun tergolong kurang aktivitas fisik. Sedangkan proporsi penyumbang tertinggi adalah DKI Jakarta sebanyak 47,8 persen.
Oleh karena itu, Dinas Kesehatan mendukung kampanye #LindungiKeluargadariDiabetes dengan menggerakkan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu). Ini adalah upaya kesehatan berbasis masyarakat untuk mendeteksi secara dini faktor risikopenyakittidak menular termasukdiabetes.
Adapun pemeriksaan yang dilakukan di Posbindu adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, lingkarperut,tekanandarah, dan kadarguladarah.
” Kami berharap kampanye ini membantu menemukan penyandang diabetes yang belum menyadari dan tentunya memberikan edukasi CERDIK, yaitu cek kesehatan secara berkala, enyahkan asaprokok, rajin aktivitas fisik, diet seimbang, istirahat cukup, dan kelolastres,” tuturKepalaBidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Dwi Oktavia Handayani.
Laporan: Michelle Rachel Evangelista Maramis
Peran Penting Keluarga Bagi Perawatan Pasien Diabetes
Dream – Diabetes merupakan salah satupenyakitkronis yang umum diderita di Indonesia. Menurut data InternasionalDiabetesFederation atlas edisi ke 9 pada tahun 2019, Indonesia menduduki peringkat ke 7 penyandang diabetes terbanyak di dunia dan ke 3 penyandang toleransi glukosa terganggu terbanyak di dunia.
Data terbaru mengungkapkan bahwa 1 dari 2 penyandang diabetes tidak menyadari kondisinya, dan hampir 67 persen penyandang diabetes tersebut berada di usia produktif di bawah 60 tahun.
Memperingati hari diabetes dunia dan bulan kesadaran diabetes dunia, Merk Sharp Dohme (MSD) Indonesia bersama dengan kementeriankesehatanbersama-sama melaksanakan kampanye #LindungiKeluargadariDiabetes. Dukungankeluargamemiliki peran penting dalam melawan diabetes.
“ Khususnya pada pasien diabetestipe1 yang jika tidak dideteksi akan menyebabkan disabilitas dan kematian. Sedangkan pada pencegahan diabetes tipe 2, keluarga berperan dalam memahami faktor risiko dan meningkatkan gayahidup sehat,” ujar Prof. Sidartawan Soegondo, Sp.PD-KEMD, FACE, diJakarta, Selasa 26 November 2019.
Perbaiki Gaya Hidup
Melindungikeluargadaridiabetesdapat dilakukan dengan 3 cara. Pertama dimulai dari deteksi dini, dengan cara mengetahui rekam medis keluarga secara turun menurun. Jika sudah mengetahui faktor risiko, masuk ke langkah preventing yaitu dengan cara menerapkan polahidup sehat. Langkah ketiga yaitu tahapperawatan.
” Jika memang ada anggota keluarga yang mengidap diabetes, anggota lainnya harus empati. Benahi gaya hidupnya, ajak dia supaya sembuh. Jenismakanantidak perlu dibedakan, tapi bantu dia untuk mengatur porsi dan jadwal makan,” tuturnya.
Laporan: Michelle Rachel Evangelista Maramis
Jangan Sepelekan Kesemutan, Bisa Jadi Gejala Diabetes
Dream – Keluhan kesemutan biasanya muncul setelah duduk atau dalamposisiyang lama tak bergerak. Pada beberapa orang kondisi ini seringkali muncul, bahkan kadang disertai rasasakityang hebat.
Jika kondisinya demikian, sebaiknya segera periksakan diri kedokterpenyakitdalam atau dokter syarah.Gejalakesemutan merupakan salah satu keluhan yang muncul pada penyakit neuropatidiabetes.
” Kebas, kesemutan, rasa terbakar dan sakit merupakan gejala neuropati. Maka dari itu, penderita neuropati kemungkinan tidak akan merasa sakit walaupun salah satu area tubuh terkena benda tajam dan terluka. Penyakit tersebut dipicu oleh kondisi diabetes yang cukup lama dan kadargulatidak terkontrol,” ujar Mardi Santoso, Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA) dalam acara ‘P&G Health: Penderita Diabetes Berisiko Tinggi Neuropati di kawasan Kuningan,JakartaSelatan, Senin 18 November 2019.
Diabetes Melemahkan Dinding Pembuluh Darah
Hal ini karena kadargulatubuh yang tinggi pada penderitadiabetesdalam kurun waktu lama, akan melemahkan dinding pembuluhdarahdan merusak sel saraf. Itulah sebabnya penderita diabetes berisiko tinggi terkena kerusakan saraf atau neuropati perifier.
Menurut Data International Federation (IDF) pada 2017, neuropati diderita 50 persen pengidap diabetes. Jika tidak segera ditangani, bisa mencapai tahap krusial. Sehingga kelainan saraf semakin sulit untuk pulih kembali.