Dokter Spesialis Anak dr. Agus Fitrianto mengatakan tidak memberikan imunisasi pada anak berarti telah menelantarkan hak dasar anak untuk memperoleh derajat kesehatan yang berkualitas. Dia juga mengimbau para orang tua yang masih merasa takut atau ragu untuk mencari berbagai informasi yang dibutuhkan terkait dengan imunisasi.
“Jika masih galau tanyakan dan carilah informasi sebanyak-banyaknya pada ahlinya, yang memiliki ilmu dan kompetensi di bidang imunisasi,” kata Agus Fitrianto, dikutipAntara, Selasa (3/9).
Agus mengingatkan para orang tua bahwa vaksinasi adalah cara paling efektif untuk memberikan kekebalan pada tubuh anak terhadap suatu penyakit berbahaya.
“Saya terus mengingatkan agar para orang tua jangan merasa takut atau ragu untuk memberikan imunisasi atau vaksinasi pada anak,” katanya.
Agus yang praktik di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo, Kabupaten Banyumas, tersebut mengatakan vaksinasi merupakan suatu upaya untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit yang dapat menyebabkan kecacatan dan kematian.
“Imunisasi juga bertujuan mencegah penyakit infeksi yang berbahaya sebelum penyakit tersebut menular di masyarakat,” katanya.
Imunisasi menggunakan mekanisme pertahanan tubuh melalui sistem kekebalan spesifik terhadap penyakit tertentu. “Ketika seorang anak mendapatkan vaksin imunisasi, tubuh akan membentuk imunitas melalui jalur yang sama seperti jika si anak terkena penyakit tersebut secara alami,” katanya.
Dengan demikian, kata dia, pada masa yang akan datang, jika anak tertular oleh penyakit tersebut, sistem kekebalan tubuhnya akan bereaksi cepat untuk melawan penyakit tersebut sebagai akibat dari pemberian vaksin pada masa lalu.
Sementara itu, dia juga mengingatkan orang tua yang memiliki anak dalam rentang usia 0 hingga 2 tahun harus memastikan tumbuh kembang buah hati mereka terpantau secara rutin dan berkala.
“Pastikan memperhatikan tumbuh kembang anak balita secara teratur, bisa melalui posyandu atau periksa rutin ke dokter. Pastikan tumbuh kembangnya dipantau dan didokumentasikan di buku kesehatan anak,” katanya.
Obat Cacing
Dilaporkan dari Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah memberikan imunisasi bagi anak sekolah (Bias) campak bagi 6.501 pelajar tingkat kelas 1 sekolah dasar.
Kasi Pencegahan dan Pengedalian Penyakit Menular, Surveilans, dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Sopianto di Sungailiat, mengatakan, pemberian Bias campak bagi pelajar SD kelas 1 itu merupakan program nasional yang serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia pada bulan Agustus 2019.
“Sesuai details, 6.501 pelajar kelas 1 SD tersebut yang mendapat layanan imunisasi campak terdapat di 191 sekolah dasar di seluruh Kabupaten Bangka,” kata Sopianto dilansirAntara, Senin (2/9).
Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Penyakit itu dapat menyebar melalui udara saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Setiap orang dapat terkena campak jika belum divaksinasi atau mendapatkan vaksin campak, hanya saja penyakit tersebut lebih sering terjadi pada anak kecil.
Selain pemberian imunisasi campak, kata dia, pada bulan yang sama juga diselenggarakan pemberian obat cacing secara massal pada anak usia 12 sampai 23 bulan. Program pemberian obat cacing bagi 72.620 anak yang dipusatkan di layanan seluruh posyandu, kata dia, bagian dari penanganan kasus stunting.
“Diharapkan melalui pemberian obat cacing bagi anak usia 12 sampai 23 bulan dapat mencegah terjadinya stunting,” katanya.(Syahrul Munir)