Mengacu pada Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018, estimasi jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai lebih dari 16 juta orang. Angka itu masiu bisa bertambah seiring dengan pola gaya hidup yang tidak berubah.
“Faktor risiko umum diabetes di Indonesia relatif masih tinggi, yang salah satunya yaitu 95 persen populasi masyarakat tidak mengonsumsi buah dan sayuran yang cukup diperlukan tubuh,” kata Ahli Gizi dari FibreFirst Ariana Dewi, Senin (28/10).
Selain faktor genetik dan pola makan, diabetes juga bisa disebabkan karena kurangnya konsumsi sayur dan buah.
Oleh karena itu, Ariana memberi guidelines sederhana untuk mengendalikan diabetes.
1. Berolahraga
Pada umumnya, penderita diabetes harus berusaha keras untuk selalu sehat secara fisik. Olahraga fisik memiliki efek membantu menurunkan kadar glukosa darah dan terkadang berefek hingga satu hari. Karena efek-efek diabetes yang paling berbahaya disebabkan oleh kadar glukosa yang tinggi, olahraga adalah cara yang berharga yang dapat memungkinkan penderita diabetes untuk menjaga kadar glukosanya tetap terkontrol.
Selain itu, olahraga juga memberikan manfaat yang sama untuk penderita diabetes seperti yang pada orang-orang yang bukan penderita diabetes. Olahraga membuat tubuh lebih bugar, membantu menurunkan berat badan, meningkatkan kekuatan dan daya tahan, meningkatkan tingkat energi, meningkatkan suasana hati, dan banyak lagi.
2. Kurangi Stress
Stres dinilai dapat membuat kadar gula darah naik, hal itu karena hormon yang dihasilkan dalam tubuh saat stres dapat mencegah insulin bekerja dengan baik. Hindari stres dengan memperbanyak kegiatan yang disenangi.
Bisa dengan membaca buku, jalan-jalan, atau mendengarkan musik, untuk membantu mengurangi stres. Selain itu, lakukan berbagai teknik relaksasi dan cukup istirahat.
3. Konsumsi Serat, Sayuran dan Buah yang Cukup
Apa yang dikonsumsi dapat memengaruhi kadar gula darah. Oleh karena itu, menjaga asupan makan sangat penting bagi penderita diabetes. Dianjurkan untuk mengonsumsi banyak sayuran, buah, sumber serat yang cukup, ikan, dan mengurangi makanan mengandung gula tinggi, daging olahan, makanan olahan, serta makanan olahan yang asin.
Jangan lupa untuk mengonsumsi biji-bijian utuh dan susu atau daging tanpa lemak serta hindari minuman dengan pemanis tambahan. Pelajari pula bagaimana menghitung ukuran dan porsi karbohidrat. (jpc)
