Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi mengatakan, sebelum menerapkan strategi TOP, Kementerian Kesehatan secara nasional mempunyai program 3.0 atau three zero. Yakni, nol terhadap penularan baru, nol meninggal dunia karena HIV/AIDS dan nol diskriminasi penderita HIV/AIDS.
“Itu capaian draw Kementerian Kesehatan sampai 2030,” kata Hendra kepada Tangerang7.com di kantor Dinkes Kabupaten Tangerang, Jumat (13/9/2019).
Selanjutnya, dalam mencapai program kementerian tersebut harus menggunakan program TOP, yakni dengan mewajibkan kepada semua lini seperti ibu hamil, orang lapas, wanita pekerja seks, waria, penderita TBC dan lainnya melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
“Temukan sebanyak banyaknya, setelah itu obati dan pertahankan jangan sampai putus obat,” terangnya.
Ia mengatakan, di 2019 ini ada sekitar 200 penderita HIV yang positif. Adapun penderitanya, yakni laki-laki sebanyak 60 persen dengan usia produktif 20 sampai 59 tahun. Adapun penyebarannya melalui darah dan cairan saat berhubungan intim.
“Berhubungan seksual atau laki-laki lawan laki-laki ada luka gores lalu menular,” terangnya.
Hendra mengimbau masyarakat agar tidak berhubungan intim jika belum menikah, gunakan alat pengaman jika berhubungan intim bagi yang sudah menikah dan harus setia pada pasangan.
“Harus minum obat teratur. Kalau tidak nanti AIDS, terbaring tidur lama-lama dan meninggal dunia,” katanya. (odo/kam)