
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Parepare, Arifuddin Idris menyampaikan, pemeritnah terus berupaya untuk membuat program yang akan memperkecil ruang agar pelajar tidak masuk dalam lingkaran HIV/AIDS.
Diharapkan, lewat sosialisasi ini, pelajar sebagai generasi muda mendapatkan pehamaan setidaknya cara menghindari pemicu penyebab terjadinya penyakit HIV/AIDS.
“Kegiatan tentunya tetap dengan koordinasi dengan pihak sekolah termasuk SMA, untuk membuat program-program yang lebih bernuansa proteksi,” jelas Arifuddin.
Sementara itu, Project Oficer Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Parepare Muslimin Latief mengatakan, kegiatan ini sebagai salah satu respons pemerintah kota khususnya untuk pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS yang memberikan edukasi di kalangan pelajar.
“Keterlibatan bidang Kesra untuk memberikan pemahaman kepada anak sekolah tingkat SMA, bisa memberikan kontribusi untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat tentang bahaya HIV AIDS,” papar Muslimin.
Muslimin juga menjelaskan, bahwa tren penularan HIV/AIDS di Kota Parepare dari tahun 2006 hingga 2019 mencapai 376 orang, dengan kompilasi umur yang terbanyak pada usia produktif dari umur 25 tahun sampai 50 tahun.
Yang paling menghawatirkan, kata Muslimin, pola penularan HIV/AIDS sekarang ini karena penularan tidak terbatas lagi pada usia produktif, namun juga bisa menularkan kepada populasi umum atau bisa kepada bayi yang baru lahir.
“KPA berharap untuk penanggulangan hal tersebut, semua sektor diminta bekerjasama,” tandasnya.
(man)
KOMENTAR(pilih salah satu di bawah ini)