SRIPOKU.COM, LAHAT–Dinas Kesehatan Kabupaten Lahatmencatat, saat ini setidaknya ada 314 warga di Kabupaten Lahat, menderita penyakit TBC atau Tuberkolusis. Angka tersebut tak menutup kemungkinan akan terus bertambah.
Bupati Lahat, Cik Ujang SH dan Ketua TPP PKK Kabupaten Lahat, Lidyawati, akan memberikan perhatian serius pada gejala ini dan mengajak warga menerapkan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ), mengingatpenyakit mematikantersebut menyerang semua kalangan usia.
KepalaDinas Kesehatan Kabupaten Lahat, dr Rasyidi Amri MT MKM melalui Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Agustia Ningsih SKM MM mengatakan, di Kabupaten Lahat sendiri, tahun 2019, triwulan satu, periode Januari Maret sebanyak 180 orang terserang TBC.
Kemudian triwulan kedua periode April Juni sebanyak 134 orang.
“Itu berdasarkan knowledge dari laporan seluruh Puskesmas, Rumah Sakit, dokter praktek mandiri dan swasta di seluruh Kabupaten Lahat. Sedangkan tahun 2018 penderita TBC mencapai 771 orang” Ujarnya saat dibincangi di ruang kerjanya, didampingi Kasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular, Ade Fitriansyah, Senin (16/9)
•Cerita Unik pada Pilkades Serentak di Kabupaten OKI, Ada 3 Desa Calonnya Petahana dan Istri
•Dipepet Lalu Ditendang dan Ditodong dengan Sajam, 6 Pelaku Begal di Palembang Rampas Motor Wahyu
•Warga Sungai Are Kabupaten OKU Selatanr Tolak Program RHL di Lahan Kebun Kopi Mereka
Mengingat penyakit menular yang bukan hanya menyerang paru-paru namun juga kelenjar kulit ini mematikan, apabila ada masyarakat yang merasakan gejala umum seperti, batuk tidak kunjung sembuh dalam kurun waktu sekitar dua bulan dengan jenis batuk berdahak, nafsu makan menurun, berat badan menurun, disertai demam, nyeri dada, dan berkeringat saat malam hari agar dapat mendatangi tempat pelayanan kesehatan terdekat.
“Itu merupakan beberapa gejala yang biasa terjadi. Penyakit mematikan ini, setelah diketahui terkena langsung dikasih obat OAT kategori satu (selama enam bulan ),” sarannya.
Kemudian, meskipun TBC merupakan salah satupenyakit mematikandan menular yang disebabkan kuman mycrobacterium tuberculosis, melalui bakteri penyebaran dari udara, percikan ludah, makanan, peralatan makan yang sama ini, masyarakat tidak perlu khawatir apabila di lingkungan sekitar didapati penderita.
” Apabila ada penderita di lingkungan sekitar, yang perlu dilakukan yakni menggunakan masker,” ungkapnya.
Ketika disinggung, peran Dinas Kesehatan dalam upaya mengatasi penyakit tersebut, Agustia menjelaskan, bahwa pihaknya hanya menggerakan promosi dan pencegahan. Seperti menggalakan penyuluhan penerapan PHBS, penerapan meningkatkan asupan gizi.
” Dinkes sifatnya menggerakan promosi dan pencegahan, itu prinsipnya. Selaku petugas kesehatan kita menggalakan sosialisasi penyuluhan prilaku hidup sehat dan peningkatan gizi, kalau gizi kita bagus imunitas bagus, pastinya akan menghalangi kuman masuk ke kita,” tutupnya. Cr22