Mulai dari berkurangnya produksi keringat dan sebum, bertambahnya sensitifitas, lebih mudah mengalami infeksi kulit, proses penyembuhan lebih lama, hingga dinding pembuluh darah yang rapuh.
Maka dari itu, kulit lansia juga sangat berisiko mengalami masalah kulit.DokterSusie Rendra, Sp. KK, mengatakan, ada beberapa faktor risiko yang mempengaruhi kesehatan kulit lansia.
baca juga:
Misal, penyakit sistemik tertentu seperti diabetesdanmalignancy. Kemudian konsumsi obat-obatan tertentu yang membuat risiko alergi meningkat.
Lalu, cara kerja obat yang menyebabkan kulit kering, merokok, mandi air panas, perubahan cuaca, hingga yang tak kalah penting produk-produk dengan derajat keasaman atau biasa disebut Ph, yang tinggi.
“Ph kulit kita ini dibawah lima, bersifat asam. Nah kulit kita yg asam kalau terpapar Ph tinggi yang bersifat basa, kulit akan bereaksi kering, lebih lanjut lagi gatal, dan lainnya,” katanya kepada AkuratHealthdi bilangan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, (12/9).
Menurutnya, kulit usia dewasa lebih membutuhkan produk-produk dengan Ph yang rendah. Tapi sayangnya, banyak produk seperti sabun, memiliki Ph yang tinggi, dengan rata-rata Ph sembilan.
“Maka dari itu sangat penting memperhatikan kadar Ph, bayangkan kulit orangtua itu kan daya tahan kulitnya sudah sangat mulai berkurang, kering, sehingga produk yang tidak sesuai dengak kulit itu akan berisko merusak kulit lebih tinggi ketimbang saat muda. Kalau muda kan kondisi kulit masih oke,” tutupnya.
Dokter yang berpraktek di Rumah Sakit Pondok Indah, Puri Indah ini, mengingatkan, lansia juga butuh melakukan perawatan kulit. Salah satu caranya adalah menghindari faktor risiko, yang memicu kulit menjadi bermasalah, termasuk menghindari penggunaan produk-produk Ph tinggi.