Makanan berlemak dan
karbohidrat olahan sudah diketahui bisa memicu banyak penyakit kronis. Berbagai
penyakit karena sering mengosumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak
seperti junk meals bisa memicu obesitas hingga diabetes tipe-2.
Dalam laman Healthline,
Ahli Gizi dari South Dakota, Amerika Serikat, Gavin Van De Walle mengatakan
obesitas adalah penyakit yang kompleks dan multifaktorial. Junk meals diyakini
sebagai kontributor utama, bersama dengan kondisi lain seperti penyakit jantung
dan diabetes tipe 2.
Tapi baru-baru ini,
penelitian mengungkapkan, ternyata ada kaitannya antara pola makan tinggi lemak
seperti junk meals dengan kesehatan otak. Dilansir dari NDTV,
Jumat (13/9), sebuah studi terbaru mengatakan, mengikuti pola makan
makanan junk meals berlemak dan tinggi karbohidrat tidak hanya
dapat memengaruhi penampilan fisik, tetapi bahkan dapat menyebabkan perubahan
pada otak.
Penelitian telah
menunjukkan, mengonsumsi makanan yang tidak sehat dapat menyebabkan perubahan
di wilayah hipotalamus otak, yang mengatur berat badan. Hal itu tetungkap dalam
penelitian yang berjudul, ‘Mikroglial UCP2 Mediates Inflammation and Obesity
Introduced on by High-Elephantine Feeding’, yang dilakukan oleh para peneliti dari Yale
University dan diterbitkan dalam jurnal Cell Metabolism.
Bagaimana bisa junk
meals memengaruhi otak?
Dalam penelitian
dikatakan, pola makan tinggi lemak dan tinggi karbohidrat menyebabkan
peradangan di hipotalamus, yang merupakan respons fisiologis terhadap obesitas
dan kekurangan gizi. Sehingga peradangan pada hipotalamus dapat terjadi paling
cepat, yakni tiga hari setelah konsumsi makanan tinggi lemak.
Para peneliti
mengamati perubahan sel-sel mikroglial hewan dan bahwa struktur fisik sel-sel
ini tampaknya berubah. Sel-sel mikrolglial adalah garis pertahanan pertama
dalam sistem saraf pusat. Bahkan, perubahan dalam mikroglia dipicu oleh
perubahan mitokondria, yang membantu sel-sel tubuh mendapatkan energi dari
makanan yang dimakan.
Studi ini berusaha
membuktikan dampak neurologis dari mengonsumsi makanan kaya lemak secara
konsisten, ketika sebelumnya hanya dampak fisiologis yang diketahui. Maka
jika junk meals dikonsumsi terus menerus, bisa saja hal ini
terjadi pada manusia meskipun penelitian baru dilakukan pada hewan. Selain itu,
kolesterol yang tinggi juga bisa memicu sumbatan aliran darah ke otak dan bisa
menyebabkan stroke.(jpg)