ilustrasi diabetes. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/bogdanhoda
“Cek gula darah sangat diperlukan bagi orang-orang yang berisiko tinggi, yakni orang yang hipertensi (tekanan darah tinggi) dan obesitas,” kata dokter spesialis penyakit dalam Agung Pranoto.
“Kalau ada anggota keluarga yang sakit diabetes, anggota keluarga lain juga perlu pemeriksaan gula darah. Karena risiko diabetes bisa menurun (genetik),” Pranoto melanjutkan.
Pranoto menekankan bahwa orang yang mengalami obesitas, terlebih lagi sudah 10 tahun tidak turun juga berat badan. Pemeriksaan kadar gula darah sangat dibutuhkan. Ada kemungkinan risiko diabetes pada orang yang obesitas.
Jika punya alat cek gula darah sendiri, lanjutnya, Anda bisa cek gula darah sebelum dan setelah makan juga sebelum tidur.
1 dari 1 halaman
Diabetes Kadang Tak Terasa
Diabetes termasuk penyakit yang kadang tidak dirasakan gejalanya. Secara umum gejala diabetes, di antaranya sering haus dan buang air kecil serta berat badan mendadak turun tanpa sebab.
“Kadang pasien tidak merasakan gejala. Kita baru tahu dia diabetes itu, misalnya, tiba-tiba masuk UGD karena stroke dan serangan jantung,” kata Pranoto yang juga Ketua Umum PB Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA).
“Tahu-tahu pas dicek gula darahnya ternyata 600 mg/dL. Dan pasien ngakunya enggak pernah punya riwayat diabetes. Padahal, gula darahnya tinggi,” dia menambahkan
Pranoto juga menyaranakan untuk tetap rajin mengecek gula darah walau tidak ada gejala diabetes. Walau beberapa orang takut melakukannya, namun sebaiknya tetap melakukan hal tersebut secara rutin.
Reporter: Fitri Syarifah
Sumber:Liputan6.com[RWP]
Baca juga:
Konsumsi Jambu Secara Rutin Saat Sarapan Bisa Bantu Kontrol Kadar Gula Darah
Talas Bisa Jadi Alternatif Makanan Sehat bagi Penderita Diabetes
Ini Penyebab Mengapa Seorang Penderita Diabetes Sangat Rentan Alami Kerusakan Mata
Waspada! Gangguan Tidur Ternyata Bisa Berujung Menjadi Kebutaan
Jus Buah Miliki Risiko Diabetes yang Setara dengan Minuman Berpemanis Buatan