Menurut penelitian dalam jurnal PLoS ONE tahun 2015, takaran ideal konsumsi kopi adalah 2-3 gelas per hari. Dengan takaran ideal ini, kandungan antioksidan pada kopi dapat bekerja secara optimum untuk menangkal radikal bebas dalam tubuh.
Tubuh akan terhindar dari risiko penyakit kardiovaskular, gangguan pencernaan, serta kematian dini. Bahkan, menurut penelitian tersebut, takaran 2-3 gelas atau setara dengan 170-375 mg kafein per hari bisa menurunkan resiko disfungsi erektil.
Baca Juga:Konsumsi Kafein Lebih dari 2 Cangkir Sehari, Waspada Keracunan
“Banyak masyarakat Indonesia yang belum memahami efek kopi terhadap tubuh. Dengan takaran yang pas, kopi memang dapat menjaga kesehatan, namun kopi yang dimaksud adalah kopi hitam murni yang pekat, bukan olahan kopi yang sudah ditambahkan gula, krim, pemanis buatan, dan sebagainya,” ungkap tim medisHonestDocsdalam keterangannya, Selasa, 17 September 2019.
Ternyata kunci kopi yang menyehatkan adalah kopi hitam pekat. Jika ditambahkan gula, maka manfaat kopi hitam murni menjadi ‘kalah’ dengan efek samping pada gula.
Berdasarkan facts dari Organisasi Kopi Internasional atau Global Espresso Organization (ICO), konsumsi kopi di kalangan masyarakat Indonesia melonjak hingga 174 persen, yaitu dari 1,68 juta bungkus pada tahun 2000 menjadi 4,6 juta bungkus pada tahun 2016. Seiring dengan menjamurnya kedai kopi menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat perkotaan, tingkat konsumsi kopi arabika dan robusta terus meningkat sebanyak 8 persen setiap tahunnya.
Melihat tren yang menarik ini, HonestDocs, sebuah platform informasi kesehatan terpercaya, melakukan survei nasional kepada 9.684 masyarakat Indonesia untuk menangkap pola kebiasaan minum kopi mereka. Responden penelitian terdiri dari proporsi responden pria sebesar 35 persen dan wanita sebesar 65 persen dengan dominasi usia di antara 18-34 tahun.
Yang paling menarik, rata-rata wanita Indonesia mengkonsumsi 1 gelas kopi per hari (64,4 persen), sementara mayoritas responden pria menghabiskan 2-3 gelas kopi per hari (21 persen).
Ketiga, jika dulu kopi identik sebagai minuman untuk orang dewasa, kini banyak penikmat kopi berasal dari demografi yang lebih muda. HonestDocs menemukan bahwa 23 persen remaja berusia 12-17 tahun mengaku suka minum kopi. Ditemukan juga semakin bertambah usia, tingkat keseringan konsumsi kopi semakin meningkat. Sebanyak 23 persen responden lansia bahkan minum kopi setidaknya 11 gelas sehari! Hal ini tentu mengejutkan, mengingat kopi merupakan minuman yang mengandung kafein dan tidak selalu cocok untuk lansia.