Pizza pertama kali dikenal oleh masyarakat Italia pada bulan Juni tahun 1889, untuk menghormati Ratu Italia, Margherita dari Savoy. Seorang koki kenamaan dari Napoli, Raffaele Esposito menciptakan “Pizza Margherita”, sebuah hidangan berbentuk bulat yang dipenuhi tomat, keju mozzarella dan basil, untuk menggambarkan warna bendera Italia. Dialah yang juga pertama kali menambahkan keju dalam pizza.
Kini, 130 tahun kemudian, pizza telah berubah dari makanan mewah bagi para aristokrat menjadi makanan yang bisa dinikmati oleh semua orang. Bahan taburan pizza juga semakin beragam, mulai dari daging ayam, sapi hingga ikan.
Nah, seiring dengan evolusi yang dialami pizza, kandungan nutrisinya pun ikut berubah. Bahkan zaman sekarang, pizza bisa dibilang setara dengan makananjunk foodlain. Sign tidak sehat kini menjadi semakin identik dengan pizza, tapi benarkah demikian? Apakah pizza tidak memiliki manfaat sama sekali bagi tubuh kita?
Begitu pula dengan cokelat, selama ini rasa manis cokelat yang khas dianggap hanya mampu memperbaiki suasana hati penikmatnya. Padahal, kandungan antioksidan cokelat sebenarnya juga bermanfaat, terutama untuk menekan risiko penyakit kanker. Pertanyaannya sekarang, cokelat jenis apa yang benar-benar bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita?
Karena ada aneka jenis cokelat yang saat ini dijual di pasaran. Ada cokelat hitam ataudarkish chocolateyang biasanya tidak diolah terlalu manis. Cokelat susu ataumilk chocolateyang terkenal manis dan paling digemari orang. Lalu, ada juga cokelat putih yang kini juga mulai banyak disukai. Lantas, diantara ketiga jenis cokelat tersebut manakah yang paling bergizi? Penasaran?
Simak jawabannya dari spesialis gizi klinis, dr. Ida Gunawan, Sp.GK dalam acara Ayo Hidup Sehat di tvOne, Senin 2 September 2019. Jika tak sempat menyaksikannya di layar kaca, saksikandwellstreaming-nya melaluilaman ini.
