Dikutip dari situsEnterprise Insider,Senin, 9 September 2019, para peneliti dari rumah sakit Mount Alvernia, Singapura memperingatkan para pecinta boba terhadap kandungan gula di dalamnya. Minuman itu telah menjadi populer dan tersebar luas.
Peneliti mengakui jika teh hijau dan teh hitam memiliki peran dalam mengurangi risiko penyakit diabetes, radang sendi dan kanker. Tidak sampai di situ, mereka juga memperingatkan bahwabubble teayang mengandung gula, susu dancreamerdapat meningkatkan risiko penyakit kronis.
Creamernon-susu adalah pengganti susu yang mengandung lemak trans dalam bentuk minyak kelapa sawit yang terhidrogenasi. Minyak ini memiliki peran untuk meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Lalu, jumlah kalori yang terkandung dalam minuman boba per cangkirnya, setara dengan sepotong kue keju. Para ahli menyarankan konsumen untuk melakukan pembatasan konsumsi boba, jadi dua cangkir per minggu.
Rumah sakit juga membandingkan tujuh jenis menu boba. Hasilnya menu yang paling tidak sehat adalahbubble tea brown sugar. Minuman ini mengandung 18,5 sendok teh gula.
Urutan keduanya adaiciness melon tea,di mana ada 16 sendok teh gula yang terkandung di sana. Sedangkan gula yang direkomendasikan orang dewasa adalah 8-11 sendok teh dan anak serta remaja hanya 5 sendok teh. Untuk mengatasinya, carilah toko boba yang bisa mengurangi kadar gula.
Sedangkan topping yang paling tidak sehat adalahmilk foam(203 kalori) dancheese foam(180 kalori). Toping terendah adalahaloe vera(31 kalori). Topping seperti jeli dan mutiara disimpan dalam sirup manis agar kualitasnya tetap bagus, tapi hal itu menambah jumlah gula dan kalori minuman.