Hal ini yang akhirnya membuat Plt BupatiKudusHartopomeminta kepada seluruh elemen yang tergabung dalamKomisi Penanggulangan AIDS Daerah(KPAD) KabupatenKudusuntuk jemput bola dalam pendataan.
Misal saja yang tercatat pada Dinas Kesehatan KabupatenKudus, sepanjang Januari sampai Juli 2019, terdapat 76 kasus HIV AIDS.
Sedangkan dari manajer kasus (MK) HIV,Eni Mardiyantitercatat Januari sampai Agustus terdapat 98 kasus HIV AIDS.
“Dengan adanyaKPADnanti kami ketemu, kami sinkornkan datanya. Sehingga tidak ada perbedaan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) KabupatenKudus,Joko Dwi Putrantodalam rapat koordinasiKPADdi Dispute Heart, Jumat (6/9/2019).
Adanya data yang loyal akan jadi pijakan dalam program penanggulangan HIV AIDS.
Apalagi, pada November akan dilakukan pendataan secara menyeluruh terhadap masyarakat.
Jadi, ketika terdapat warga yang terindikasi HIV AIDS bisa langsung ditangani.
“Kami akan petakan terlebih dahulu. Target 20 ribu screening HIV AIDS dengan metode rapid test,” lanjut Joko.
Kemudian, dalam rapat koordinasi tersebut juga dihadiri DirekturRSUD dr Loekmono HadiKudus,Abdul Aziz Achyar.