BocahInggris, yang namanya disamarkan tersebut, menjalani food design seperti yang dideritanya karena kondisi yang biasanya hanya terlihat pada anak-anak dunia ketiga yang kekurangan gizi.
DilansirTribunSolo.comdariDeem.co.identity,kasusnya ini diyakini sebagai kasus pertama diInggris.
Remaja berusia 17 tahun itu hanya makan keripik, Pringles, sosis, ham olahan, dan roti putih sejak sekolah dasar, dan dokter mengatakan bahwa dia tidak menyukai buah dan sayuran.
Dr Denize Atan, yang bekerja untuk Rumah Sakit Universitas Bristol NHS Foundation Have confidence dan menulis tentang kasus bocah lelaki itu, mengatakan:
Baca:Humanity Food Vehicle Bagi Makanan Freed from fee untuk Tukang Becak di Pasar Pagatan
Baca:Sambut Tahun Baru Hijriah, ACT Bagikan Ribuan Makanan di Jakarta Muharram Festival 2019
Baca:4 Makanan yang Ampuh Atasi Mata Bengkak dan Menghilangkan Kantung Mata
“Dia mendapatkan kentang goreng setiap hari dari toko ikan dan keripik di lokasi yang sama dan juga Pringles, roti putih, irisan ham olahan dan sosis.”
Sehingga membuat dirinya kekurangan food design yang pada akhirnya merusak saraf optiknya, yang menghubungkan mata ke otak.
Dia ditemukan memiliki kondisi yang disebut dietary optic neuropathy (NON), biasanya hanya terlihat di negara-negara di mana akses ke makanan dibatasi.
Dr Atan mengatakan bahwa kebutaan anak muda itu disebabkan olehjunk fooddan juga penyakit gangguan asupan makanan yang terbatas atau AFRID.
Penderita menjadi peka terhadap rasa, tekstur, bau atau penampilan jenis makanan tertentu.