“Jumlah ini kemungkinan masih akan bertambah mengingat masih ada waktu tersisa hingga Desember,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Tanah Datar, Roza Mardiah di Batusangkar, Kamis, 12 September 2019.
Roza menjelaskan dari 22 kasus penderita HIV/AIDS ini didominasi oleh laki-laki usia produktif 20 tahun ke atas dan hanya sebagian kecil saja yang sudah berkeluarga.
“Dari yang kita jaring usianya masih muda, sudah bekerja tapi masih lajang. Kebanyakan mereka datang dari luar daerah, dia merantau dan pulang ke Tanah Datar,” ungkap Roza.
Menurut Roza untuk penderita yang sudah berkeluarga dilakukan pemeriksaan terhadap istri dan anaknya. Jika positif tentu harus mengikuti penanganan sebagaimana penderita HIV positif pada umumnya.
“Jika negatif maka akan dilakukan semacam penangkal untuk mencegah agar tidak tertular serta menerapkan pola hidup sehat,” beber Roza.
Dari beberapa kasus HIV yang ditemukan di Tanah Datar, rata-rata didapat dari luar daerah atau saat mereka pergi merantau dan juga bagi mereka yang pemakai narkoba, serta seks bebas dan penyuka sesama jenis.
Atas kasus tersebut untuk meminimalkan penyebaran penyakit HIV/AIDS pihaknya sudah menyosialisasikan kepada masyarakat dan pelajar tentang bahaya penyakit ini, serta rutin memeriksa di lembaga pemasyarakatan atau Rutan Batusangkar karena tempat tersebut adalah salah satu sarang bagi pemakai narkoba.
“Kita juga melakukan pemeriksaan di lapas atau rutan karena salah satu tempat berkumpul para pemakai, minimal satu kali dalam setahun,” pungkas Roza.(Syahrum Latupono)
(DEN)
